This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sabtu, 07 Februari 2015

Banjir dan Kaos Kaki

Banjir dan Kaos Kaki


Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
            Salam sejahtera untuk kita semua, apa kabar teman-teman pembaca sekalian? Semoga sehat dan selalu dalam lindungan Allah Swt. Hmmm … iya lama nih nggak ngeblog. Alasannya? Wah banyak banget alasan mah kalo dicari. Tapi sebenernya kalo udah punya niat sama tekad yang bulet mah alasan apapun harusnya nggak akan bisa menjadi penghalang, kecuali satu. Males. Iya males itu merupakan penyakit yang sangat berbahaya dan mematikan, mematikan kreativitas maksudnya. Btw, mau nulis apa sih di acara ngeblog kali ini? Hmmm … ngapain ya? Telling story kayaknya. Persis judul di atas, ceritanya tentang banjir dan kaos kaki.
            Jadi gini ceritanya, pada zaman dahulu kala … Eh nggak ding serius nih ceritanya baru aja terjadi. Bisa-bisanya becanda setelah tadi abis nangis. Di komplek sekitaran rumah penulis lagi banjir akibat luapan air sungai. Maklum rumahnya deket sungai, cuma selang satu rumah doing jarak antara rumah penulis sama sungai. Nggak tinggi sih, cuma nyampe batas betis doang. Tapi yang jadi masalah, penulis kan sering keluar buat ke warung belanja beli beras, bahan-bahan buat masak, sabun cuci, dan segala macemnya. Awalnya penulis mau nyerah gitu aja. Mungkin Allah akan mengampuni dengan keadaan seperti ini untuk kali ini aja penulis akan keluar tanpa menggunakan kaos kaki. Kan banjir, wajar dong. Tapi kemudian penulis berpikir lagi, masa mau nyerah gitu aja tanpa usaha sama sekali. Tapi mau gimana lagi? Kaos kaki cuma dua pasang, yang lainnya ditinggal di kos-kosan. Sementara banjir tak surut dalam sehari dan intensitas penulis keluar rumah juga nggak cuma sekali. Belum lagi memikirkan tanggapan orang-orang. Apa yang akan mereka katakana ketika ngeliat penulis memakai kaos kaki ketika menyusuri genangan air. Aneh. Itu wajar bagi orang awam, makanya penulis sangat bersyukur diberi kesempatan untuk lebih mengetahui. Mungkin pandangan seperti itu juga bisa disebabkan karena penulis yang baru memakai kaos kaki ketika keluar rumah itu mulai waktu penulis kuliah. Sebenernya nggak baru-baru banget sih. Kan sekarang penulis udah semester 4, tapi masalahnya penulis jarang pulang juga sih diakibatkan beberapa faktor.
Rasanya mirip kaya waktu baru pertama pakai jilbab. Itu terjadi waktu aku kelas 2 SMA. Telat banget ya pakai jilbabnya, padahal udah tahu ilmunya dari kelas 3 SMP. Telat banget juga ya tahunya. Udah ah kalo bahas masalah kapan berjilbab, nyesel senyesel-nyeselnya. Kenapa nggak dari dulu aja? Makanya suka iri, beruntung banget mereka yang udah diajarin nutup aurat dari kecil. Coba temen-temen bayangin aja ketika temen-temen sekarang udah berjilbab, kemudian sampai sekarang yang ada dalam memori temen-temen SMPnya temen-temen itu adalah temen-temen yang nggak pakai jilbab. Hari-hari pertama mengenakan jilbab tidak dilalui dengan biasa saja. Berbagai macam respon seperti sindiran, komentar, dan pertanyaan semisal, “Potong rambutnya kependekan ya, makanya pakai jilbab?” pun dilontarkan. Kebanyakan dari mereka mungkin menganggap penulis belum pantas mengenakan jilbab mengingat kepribadian dan akhlak penulis sendiri yang masih … entahlah. Penulis juga maklum akan hal itu, soalnya di sini yang pakai jilbab cuma ustadzah yang ngajar ngaji sama orang yang abis pulang dari Arab (TKW). Segala macem bentuk respon itu masih penulis sikapi dengan enteng dan tenang, soalnya yang ada di pikiran penulis adalah bahwa perintah berjilbab itu untuk semua muslimah (perempuan Islam), nggak dijelasin yang akhlaknya udah baik atau belumnya dan itu hukumnya wajib, bukan Cuma buat bu ustadzah. Mendengar kata wajib, penulis menganalogikan rasanya nggak pakai jilbab akan sama dengan ketika penulis meninggalkan sholat. Semua respon orang-orang tidak terlalu menjadi masalah buat penulis. Tapi ketika keluarga juga tidak menyatakan dukungannya, itulah yang membuatnya merasa menjadi lebih berat.
Kembali ke cerita banjir dan kaos kaki tadi. Kira-kira kalo temen-temen lagi dalam keadaan kaya gini, apa yang bakal temen-temen lakuin? Nyerah dan berharap pemakluman dari Allah atau gimana? Yap betul, kita tetep harus istiqomah dalam menjaga aurat. Akhirnya setelah nggak berapa lama mikir, penulis inget untuk mencari kaos kaki bekas SMA barangkali aja masih ada. Udah dua lemari ditelusuri, hasilnya nemu deh sepasang kaos kaki putih yang nggak kepake soalnya kalo kata orang jawa bilamng udah kondor. Alhamdulillah kaos kakinya panjang, tinggal pake karet gelang biar nggak melorot nantinya. Seperti yang dipikirkan sebelumnya, pandangan aneh mulai bermunculan. Tapi penulis masih tetep  bisa melangkah dengan PDnya sampai balik lagi ke rumah. Hingga sampai pada kejadian itu, komentar pedas keluar dari mulut bapak. Aku masih bisa tahan dengan tanggapan miring jenis apapun dari orang-orang, tapi nggak bisa dari bapak. Kata-kata beliau yang selalu bisa membuatku termotivasi, kata-kata beliau juga yang membuatku down. Ingin sekali menanggapinya dengan biasa saja. Iya penulis memang bisa menanggapinya dengan biasa saja, tapi penulis nggak bisa untuk memikirkan bahwa hal itu tak pernah terjadi. Bodohnya penulis selalu tak punya kekuatan untuk menjelaskan. Tidak mudah jika hanya ada satu orang yang paham dalam satu keluarga untuk dapat memahamkan anggota keluarganya yang lain. Mungkin penulis perlu seperti Nabi Musa a.s. yang memohonkan Nabi Harun a.s. dan seperti Rasulullah saw yang memohonkan Umar r.a.
Sekian aja cerita tentang banjir dan kaos kakinya. Nggak boleh terlalu lama kebawa mellow karena penulis yakin di luar sana masih banyak orang yang tidak hanya berkorban perasaan untuk mempertahankan keistiqomahannya. Bahkan mereka rela berpisah dengan keluarga tercinta demi keyakinannya dan hal ini pun masih belum ada apa-apanya disbanding pengorbanan para sahabat dulu. Akhir kata semoga bermanfaat.

Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Rabu, 12 Maret 2014

Hijrah

Hijrah

Hari ini penulis cuma mau cerita. Suatu saat nanti kalau penulis sudah benar-benar melaksanakan apa yang seharusnya penulis laksanakan, penulis akan ingat dengan tulisan ini. This story will be my history. Mengenai hal yang harus penulis lakukan, kira-kira apa ya? Jadi begini ceritanya, tadi siang penulis dapat kritikan atau semacam komentar gitulah dari seorang saudari penulis. Penulis suka banget kalau ada yang berkenan memberi kritik dan masukan selagi itu untuk membuat penulis lebih baik lagi ke depannya, tapi hati-hati soalnya penulis orangnya agak sensitif juga.
Sepertinya semua orang menilai penulis itu sebagai orang yang pendiam dan kelihatannya baik. Kalau nggak percaya lihat aja postingan penulis yang berjudul ‘Surat Cinta’. Jika memang itu demikian, sepertinya mereka tidak terlalu mengenal penulis. Penulis emang kadang pendiem sih, tapi penulis juga sebenarnya keras kepala, susah diatur, suka semaunya sendiri, dan suka melanggar peraturan yang penulis tidak suka. Benar kata saudari penulis tadi siang yang mengatakan bahwa penulis itu kelihatannya pendiam, tapi dibalik itu orang-orang tidak bisa mengetahui apa yang sebenarnya penulis inginkan. Terkesan buruk banget ya kelihatannya pendiam dan baik, tapi di dalamnya orang lain nggak tahu.
Ada lagi nih  kata-kata saudari penulis yang menurut penulis bagaikan tombak yang tembus menusuk dada. Sebelumnya cerita dulu nih. Nanti malam penyanyi paling favoritnya penulis bakalan konser di Istora Senayan, Jakarta. Avril Lavigne, dia ada di Indonesia lagi setelah tour Goodbye Lullaby april 2011 lalu. Berasa deket banget. Penulis nggak berkeinginan untuk bisa nonton konsernya sih, soalnya penulis nggak suka berada di keramaian dan kerumunan banyak orang gitu. Tapi, keinginan untuk bisa ketemu secara personal itu ada. Hampir setiap hari dan setiap malam penulis sukanya menyalakan mp3 dengan volume agak keras dikit dan lagu-lagu yang sering diputar itu lagu-lagunya Avril. Terutama yang judulnya My Happy Ending, Forgotten, Take Me Away, Together, I’m With You, Losing Grip, Nobody’s Fool, Too Much To Ask, Unwanted, Smile, What The Hell, Wish You Were Here, Everybody Hurts, Here’s to Never Growing Up, Rock n Roll, Let Me Go, When You’re Gone, I Will Be, dan Innocence. Eh semuanya ding.
Saudari penulis suka banget sama One Direction, penulis juga. Tapi, dia  udah mulai mencoba untuk meninggalkannya karena memang lagu-lagu semacam itu tidak bermanfaat, hanya berfungsi untuk memuaskan hawa nafsu seperti yang pernah dibahas di tarbiyah. Dia bialng dia nggak berani menyalakan mp3 lagu-lagu seperi itu di malam hari, dia takut kalau nanti setan-setan yang ada di sekelilingnya ikutan menari-nari. Di malam hari seharusnya nyetelnya muratal dan muraja’ah. Benar juga dan benar banget malah kata saudari penulis yang satu ini. Selama ini penulis mendengarkan lagu-lagu itu juga tidak mengiyakan makna liriknya, tapi kalau ayat-ayat Al-Qur’an siapa yang bisa menyangkal ? Saudari penulis itu selangkah lebih baik karena sudah berusaha keras untuk meninggalkan lagu-lagu yang tidak bermanfaat tersebut. Walaupun katanya kadang masih suka keinget bahkan sampai keceplosan nyanyi. Sedangkan penulis sendiri niat aja belum ada. Mungkin sekaranglah saatnya hijrah dari pop rock ke muratal. Hijrah menuju hal yang lebih baik. Bismillahirrahmanirrahim.

Jumat, 28 Februari 2014

Keakhwatan 2

Kali ini penulis cuma mau ngepost ringkasan buku keakhwatan 2, penulisnya Ustadz Cahyadi Takariawan dkk. Barangkali yang belum pernah baca, bisa dibaca ringkasannya di sini. Tapi, lebih baik sih baca bukunya aja lebih lengkap. Selamat membaca, semoga bermanfaat.
Keakhwatan 2

Bab I: Mempersiapkan Akhawat Sebagai Daiyah
A.    Penyiapan spiritual
1.      Memiliki kejelasan loyalitas
2.      Menghiasi diri dengan akhlak yang terpuji
3.      Rajin melakukan shalat malam
“Dan pada sebagian malam hari shalat tahajudlah kamu, sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.“ (Al-Isra‘:79). Dalil lainnya yang berhubungan dengan printah shalat malam, yaitu dalam Al-Qur’an surah Al-Mudatsir: 1-4, Al-Furqon: 64, Adz-Zariyat: 17-18, As-Sajdah: 16, dan Al-Muzzamil: 6-7.
4.      Memperbanyak tilawah Al-Qur’an
“Hai manusia, telah datannng kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit dalam dada serta petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.“ (Yunus:57). Dalil lainnya dalam Al-Qur’an surah Al-Muzzamil: 4, dan Al-Isra’: 82.
5.      Mengingat dan menyebut nama Allah
“(Yaitu) orang-orang yang beriman hati mereka akan tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (Ar-Ra’du: 28). Dalil lainnya dalam Al-Qur’an surah Al-Ahzab: 41, Al-anfal: 45, An-Nisa: 103, dan Al-Muzzamil: 8.
B.     Penyiapan Intelektual
1.      Pengetahuan Islam
Beberapa ilmu Islam yang harus diketahui oleh setiap muslim di antaranya, ilmu Al-Ushul Ats-Tsalasah (tiga landasan pokok) meliputi pengetahuan ma’rifah tentang Allah, Ar-Rasul, dan Al-Islam. Ilmu Al-Qur’an, baik kandungan maupun ilmu-ilmu yang berhubungan dengannya. Ilmu As-Sunah, baik kandungan dan ilmu-ilmu yang berkaitan dengannya. Ilmu Ushul Fiqih, ilmu Akidah, akhlak dan fiqih. Sirah Nabawiyah dan taikh umat Islam, ilmu Bahasa Arab, sistem musuh dalam menghancurkan Islam (deislamisasi), studi Islam modern, dan Fiqih Ad-Dakwah.
2.      Pengetahuan Modern
Pengetahuan modern yang harus dipelajari oleh para calon daiyah ini mencakup segala bidang kehidupan.
3.      Pengetahuan Kecakapan
Pengetahuan kecakapan ini misalnya , keahlian merancang strategi perang, termasuk di dalamnya keahlian menggunakan peralatan-peralatan mutakhir.
C.    Penyiapan Fisik
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai di sisi Allah daripada mukmin yang lemah , dan pada keduanya ada kebaikan ...“ (HR. Muslim)
D.    Penyiapan Materi

Bab II: Makna Taat bagi Akhawat Muslimah
A.    Urgensi Ketaatan
Dalam Islam,tata aturan yang harus ditaati adalah keseluruhan ajaran Islam yang bersumber dari Allah yang Maha Bijaksana.
B.     Tuntutan Ketaatan bagi Setiap Muslim
“Hai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan taatilah Rasul dan ulil amri di antara kamu.“ (An-Nisa: 59)

Bab III: Pakaian bagi Perempuan Muslimah
A.    Pakaian adalah Fitrah Manusia
Pakaian (libas) adalah salah satu karunia Allah yang diberikan kepada manusia. Kesempurnaan ciptaan Allah Swt. Pada manusia menghajatkan perlengkapan sesuai dengan tingkat kebudayaan dan intelektualitasnya, berbeda dengan binatang dan makhluk lainnya.
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan, dan pakaian takwa itulah yang paling baik.” (Al-A’raf: 26)
B.     Pakaian Muslimah Bukanlah Hijab
Hijab merupakan tuntunan syari’ah yang diberikan kepada istri-istri Nabi, sebagaimana firman-Nya,
“Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi) maka mintalah dari belakang hijab. Cara demikian itu lebih suci bagimu dan bagi mereka.” (Al-Ahzab: 53)
Hijab bermakna penghalang atau tabir antara laki-laki dan perempuan untuk tidak saling melihat. Dalam aplikasinya, ayat hijab ini dilaksanakan dalam dua bentu. Pertama, bentuk langsung pemasangan tabir di dalam rumah ketika istri-istri Nabi berbicara dengan laki-laki nonmahram. Kedua, para istri Nabi mengenakan penutup wajah dan seluruh tubuh ketika keluar rumah untuk suatu urusan yang syar’i. Akan tetapi, permpuan sahabiyat tidak mendapat kwajiban sebagaimana istri Nabi, sehinggak baik sebelum dan sesudah turunnya ayat hijab tidak membedakan penampilan muslimah pada umumnya. Pakaian muslimah tidak disebut sebagai hijab sebagai jilbablibas, atau khimar.
“Hai Nabi,katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anakmu, dan istri orang-orang mukmin: Hendaklah meeka mengulurkan jilbab mereka ke seluruh tubuh. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, karena itu mereka tidak mudah diganggu …” (Al-Ahzab:59)
“Dan hendaklah mereka menutupkan khimar (kain kerudung) ke dada mereka …” (An-Nur:31)
Jilbab adalah pakaian panjang yang dikenakan melengkapi pakaian dalam perempuan dan tidak menutup wajahnya. Sedangkan khimar yang dimaksud dalam firman Allah dalam surat An-Nur 31 dalah penutup kepala bukan penutup wajah.
C.    Syarat-Syarat Pakaian Muslimah
1.      Menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan kedua telapak tangan.
“Wahai Asma’ sesungguhnya perempuan itu apabila telah dewasa tidak layak kelihatan darinya kecuali ini dan ini (sembari beliau menunjuk menunjuk ke wajah dan kedua telapak tangan beliau)” (H.R. Abu Daud)
“Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa tampak padanya dan hendaklah mereka menutupkan kain jilbabnya ke dadanya.” (An-Nur 31)
2.      Pakaian tidak menampakkan aurat
Dalam hal ini pakaian yang dimaksudkan adalah harus longgar dan bahan tidak sempit. Perempuan yang telah menutup seluruh tubuhnya dengan pakaian yang ketat atau transparan belum dapat dikatakan telah menutup aurat. Karena hal tersebut masih dapat mengundang fitnah. Bisa jadi pakaian yang ketat dan transparan itulah yang dimaksud mereka telah berpakaian, tetapi hakikatnya telanjan sebagai salah satu cirri datangnya hari kiamat.
“Dua golongan ahli neraka belum saya lihat: kaum yang ditangannya cemeti laksana ekor sapi yang dengan itu mereka mancabuk umat manusia, dan perempuan-perempuan berbaju namun telanjang, yang berjalan dengan congkak dan lenggak-lenggok, kepalanya seperti pungguk onta yang bergerak-gerak. Mereka tidak masuk surge dan tidak mencium baunya, padahal bau surge tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim)
3.      Memperlihatkan Keindahan Keindahan dan Kepantasan Secara Wajar
Pakaian hendaknya tidak dimaksudkan untuk menyombongkan diri dan bertujuan mnarik perhatian laki-laki yang bukan mahram.
“Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan.” (HR. Muslim)
“Barang siapa yang memakai pakaian kemahsyuran, maka Allah akan memakaikan kepadanya pakaian kehinaan pada hari kiamat.” (HR. Ibnu Majah)
Bab IV: Aneka Ragam Perhiasan Akhwat
A.    Perhiasan yang Tampak
Perhiasan ada dua macam, yaitu ciptaan atau bawaan (khilqiyah)  dan diusahakan (muktasabah). Khilqiyah berupa wajah kedua telapak tangan. Sedangkan muktasabah berupa pakaian, barang perhiasan, celak, dan pewarna tangan
B.     Perhiasan Tersembunyi
Perhiasan tersembunyi adalah keindaha yang ada dengan sendirinya pada setiap perempuan, berupa fisik atau tubuhnya yang harus ditutupi dari orang yang tak berhak melihatnya.
“… dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau perempuan-perempuan Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan laki-laki yang tidak memiliki keinginan (terhadap perempuan) dan anak-anak yang belum mengerti aurat perempuan …” (An-Nur 31)
C.    Perhiasan Kepribadian dan Inner Beauty
Hendaklah para muslimah memiliki perhiasan berupa akhlak mulia, sebagai keindahan yang tidak ternilai. Perhiasan yang diperlukan untuk menghiasi jiwa adalah kecerdasan emosional, spiritual, dan intelektual.
D.    Perhiasan yang Usahakan
Perhiasan atau keindahan yang diusahakan jangan sampai melampaui batasan-batasan dalam islam.
“… janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu ..” (Al-Ahzab 33)
“Wewangian laki-laki adalah apa yang tampak (jelas) baunya dan tersembunyi warnanya, dan wewangian perempuan adalah apa yang tampak warnanya dan tersembunyi baunya.” (HR. Tirmidzi)
E.     Perhiasan yang Membahayakan
Perhiasan yang membahayakan adalah perhiasan bertujuan untuk atau memiliki cirri-ciri berikut ini:
1.      Mendatangkan Fitnah
2.      Jalan menuju kerusakan
3.      Riya dan sombong
4.      Hilangnya kepribadian muslimah
F.     Perhiasan Hakiki
“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah perempuan salehah.” (Hr. Muslim)
G.    Etika Interaksi Laki-Lakidan Perempuan
1.      Menutup Aurat
2.      Menjaga Pandangan
“Katakanlah kepada laki-laki beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka …” (An-Nur 31)
3.      Tidak Mendayu-dayukan Suara
Hai istri-istri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit di dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik.” (Al-Ahzab 32)
4.      Keseriusan Agenda Interaksi
5.      Menghindari Jabat Tangan pada Situasi Umum
“Ditusuk di kepala salah seorang di antara kamu dengan jarum besi besar labih baik daripada memgang-megang perempuan yang tidak halal baginya.” (HR. Thabrani)
6.      Memisahkan Laki-Laki dari Perempuan dan Tidak Berdesakan
7.      Menghindari Khalwat
“Janganlah seorang laki-laki berkhalwat dengan seorang perempuan, kecuali disertai mahramnya.” (HR. Bukhari)
8.      Meminta Izin Suami Jika Menemui Perempuan yang Suaminya Tidak Bepergian
“…dan dia (istri) tidak boleh mengizinkan orang lain masuk ke dalam rumahnya kecuali dengan izin (suami)nya…” (HR. Bukhari)
“…Dia tidak boleh mengizinkan orang lain masuk rumahnya sedangkan si suami ada, kecuali dengan izin suaminya…” (HR. Muslim)
9.      Menjauhi Perbuatan Dosa
“Dan tinggalkanlah dosa yang tampak san yang tersembunyi. Sesungguhnya orang-orang yang mengerjakan dosa, kelak akan diberi penjelasan (pada hari kiamat), disebabkan apa yang telah mereka kerjakan.” (Al-An’am 120)

Bab V: Fiqih Darah Perempuan
A.    Haidh
1. Lama Haidh
            Menurut madzhab Imam Syafi’I dan Maliki maksimal lama haidh adalah 15 hari termasuk malamnya, meskipun darah itu tidak mengalir secara berkesinambungan. Ali ra. Berkata, “Bila darah mengalir melebihi 15 hari, ia adalah darah istihadhah.”
2. Tanda-Tanda Akhir Masa Haidh
            Imam Nawawi rahimahumullah berkata, “Tanda-tanda berhentinya haidh dan hadirnya kesucian adalah terputusnya aliran darah dan keluarnya cairan kuning dan keruh. Bila darah telah terhenti maka itu berarti suci, baik setelah itu keluar kelembaban berwarna putih atau tidak.” Aisyah berkata, “Janganlah kalian tergesa-gesa hingga melihat warna putih bersih.”
4.      Yang Dilarang Ketika Haidh
a.       Shalat
b.      Puasa
c.       Thawaf
d.      Jimak
e.       Talak
5.      Yang Diperbolehkan Ketika Haidh
a.       Berdiam di tempat Shalat ‘Id
b.      Membantu suami
c.       Tidur bersama suami dalam satu selimut
d.      Berinteraksi dengan orang lain
e.       Menikah
f.       Menghadiri hari raya
g.      Mendengarkan Al-Qur’an
h.      Taqarrub kepadaAllah
B.     Istihadhah
Istihadhah adalah darah yang keluar di luar hari-hari haidh dan nifas karena adanya penyakit atau kelainan pembuluh darah di rahim bagian bawah.
Beberapa adab ketika menjalankan sholat bagi perempuan yang sedang mengalami istihadhah:
a.       Berwudhu setelah masuk waktu shalat
b.      Bersegera menjalankan shalat
C.    Wiladah
Darah wiladah adalah darah yang keluar dari perempuan hamil sebelum melahirkan anaknya. Perempuan yang mengeluarkan darah wiladah tetap wajib menjalankan kewajiban sebagaimana perempuan suci.
D.    Nifas
Nifas adalah darah yang keluar setelah melahirkan. Maksimal masa nifas dalah 14 hari.  Bila sebelum itu sudah merasa suci, maka mandi dan shalatlah.
Dari Jabir ra. Hakam bin Atabah meriwayatkan dari Massah dari Ummi Salamah. Suatu ketika ia bertanya kepada Nabi Saw., “Berapa lama perempuan istirahat jika melahirkan?” Beliau Saw. Menjwab, 40 hari kecuali ia sudah suci sebelum itu.” (HR. Daruquthni)
E.     Mandi
Syarat mandi besar:
1.      Niat mandi untuk menghilangkan hadats besar,berupa haidh, nifas, atau janabat.
2.      Menghilangkan najis apabila terdapat di badannya.
3.      Mengalirkan air hingga pangkal rambut dan kulit.
Tata cara mandi:
1.      Mencuci kedua tangan sebelum dimasukkan ke dalam bejana.
2.      Mencuci kemaluan.
3.      Berwudhu.
4.      Mandi dengan cara membasahi seluruh bagian tubuhnya sebanyak tiga kali dimulai dari kepala.
5.      Mencuci kedua kaki.
Sunah mandi:
1.      Membaca basmalah.
2.      Mendahulukan kanan atas kiri.
3.      Menggosok seluruh tubuh.
4.      Menghilangkan kotoran selain najis.

Selasa, 18 Februari 2014

Between Black Star and Black Hole

Between Black Star and Black Hole


            Kali ini mau bahas tentang black star nih. Udah pada tahu belum black star itu apa? Karena penulis suka banget sama Avril Lavigne, penulis tahunya black star itu ya salah satu judul lagunya dia. Nama penggemarnya Avril juga disebut little black stars. Tapi bukan black star itu yang mau dibahas di sini. Kalau black hole udah pada tahu kan? Yup, black hole adalah lubang hitam yang dapat melenyapkan apa pun yang ada di sekitarnya. Sebelumnya simak dulu yuk hadits berikut ini!
            “Neraka jahannam dibakar selama ribuan tahun hingga warnanya menjadi merah, lalu dibakar lagi selama ribuan tahun hingga warnanya menjadi putih, lalu dibakar lagi selama ribuan tahun hingga warnanya menjadi hitam, hitam yang sangat pekat.” (HR. Tirmidzi)
            Begini nih penjelasannya menurut ilmu pengetahuan sekarang. Seperti yang telah dijelaskan oleh hadits di atas, bintang yang ada di antariksa ada tiga macam. Pertama, bintang merah yang memiliki cahaya yang sangat terang seperti pada contoh matahari. Bintang ini telah melewati separuh dari usianya. Dperkirakan bahwa matahari telah bersinar selama 50 miliar tahun, itu berarti matahari masih bisa bersinar selama 50 miliar tahun lagi. Wallahu a’lam. Kedua, bintang putih. Bintang putih adalah bintang yang telah melewati fase bintang merah dan massanya hanya tinggal satu persennya dari massa saat masih menjadi bintang merah. Meskipun massanya jauh lbih kecil, bintang putih ini memiliki gravitasi yang jauh lebih kuat daripada bintang merah. Kemudian yang terakhir adalah bintang hitam atau black star. Bintang hitam ini adalah bintang yang telah melewati fase bintang merah dan bintang putih. Massanya pun hanya satu persen dari massa pada fase sebelumnya, yaitu bintang putih. Gravitasinya sangat sangat jauh lebih kuat daripada bintang putih. Bintang hitam ini dapat menarik apa pun, bahkan alam semesta ini. Hal ini yang kemudian disebut dengan lubang hitam atau black hole yang dapat menarik apa saja ke dalamnya.
            Begitulah penjelasan tentang black star. Jauh sebelum penemuan ilmu pengetahuan menjelaskan tentang ini, ternyata Islam telah menjelaskannya terlebih dahulu lewat hadits di atas. Masih banyak lagi ilmu pengetahuan tentang alam semesta dan lainnya di dalam Al-Qur’an dan Hadits yang perlu dikaji secara mendalam untuk dijelaskan secara ilmiah agar kemudian dapat dijadikan sebagai penemuan baru dalam ilmu pengetahuan.

Rabu, 29 Januari 2014

Hijab atau Jilbab?



Hijab atau jilbab? Di antara keduanya sebenernya mana sih yang diwajibkan bagi muslimah? Serta apa sih perbedaan antara keduanya? Kita simak aja yuk pembahasannya berikut.
“...Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang hijab. (Cara) yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka...” (Al_ahzab ; 53).
Ayat di atas merupakan ayat yang menjelaskan tentang hijab. Jadi, sebenarnya hijab merupakan syari’at yang diberikan kepada istri-istri Nabi. Sedangkan pengertiannya sendiri hijab bermakna penghalang atau tabir antara laki-laki dan perempuan untuk tidak saling melihat. Istilah hijab dikhususkan bagi istri-istri Nabi dalam bergaul dengan laki-laki lain di dalam rumah, untuk membedakan istri Nabi dari perempuan yang lainnya, serta untuk menghormati keluarga Rasulullah Saw.
Dalam aplikasinya, ayat hijab ini dilaksanakan dalam dua bentuk. Pertama, bentuk langsung pemasangan tabir di dalam rumah ketika istri-istri Nabi berbicara dengan yang bukan mahram. Kedua, para istri Nabi menggunakan penutup wajah dan seluruh tubuh ketika keluar rumah untuk suatu urusan yang syar’i. Hal ini nih yang kemudian dijadikan pegangan bagi sebagian muslimah yang mengenakan cadar, yaitu dengan alasan mengikuti istri Nabi. Padahal kewajiban menutup wajah atau menggunakan cadar cuma untuk istri Nabi. Jadi, hukum mengenakan cadar bagi kita para musllimah bukan sunah ya, apalagi wajib. Tapi, kalau di timur tengah sana sih boleh-boleh aja pakai cadar sebagai perlindungan diri dari cuaca atau sekedar mengikuti adat.
Yang berikut ini baru merupakan ayat tentang jilbab yang diwajibkan bagi kita selaku muslimah, sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Ahzab : 59.
“Wahai Nabi! Katakanlah  kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
Sudah jelas kan bahwa menegnakan jilbab merupakan kewajiban bagi seluruh muslimah termasuk istri Nabi sesuai firman Allah di atas? Sedangkan ayat tentang hijab hanya dikhususkan untuk istri Nabi. Para perempuan sahabiyat juga baik sebelum maupun sesudah turunnya ayat hijab penampilannya tetap sama seperti muslimah pada umumnya. Pakaian muslimah tidak disebut sebagai hijab, tetapi disebut sebagai jilbab atau khimar (dalam surah An-Nur: 30). Jilbab adalah pakaian panjang yang merangkapi pakaian dalam perempuan dan tidak menutup wajahnya. Sedangkan khimar merupakan penutup kepala yang dijulurkan sampai menutupi dada, bukan penutup wajah.
Sekarang sudah jelas kan perbedaan antara hijab dan jilbab? Jangan sampai salah persepsi lagi ya. Kiranya ada yang kurang sependapat, silahkan ajukan kritik dan sarannya. Semoga bermanfaat :)